Resolusi.
Adalah sangat biasa kalau saya menuliskan tentang apa itu
resolusi dan blablabla-nya di penghujung pergantian tahun seperti sekarang ini.
Saya pikir semua orang sudah paham betul apa yang menjadi pengharapan dan
keinginan masing-masing.
Bagi saya, tahun hanyalah deretan bilangan dan angka-angka
yang terakumulasi, dan berapapun jumlahnya hanyalah mengganti angka satu dengan
yang lain, bukanlah suatu keniscayaan yang bisa merubah segalanya. Oleh karena
itu, pergantian tahun hanya menjadi pergantian hari, yang harus dijalani
seperti hari-hari dibelakang.
Resolusi, yang sering diidentikkan dengan harapan dan
keinginan sering menjebak seseorang pada mimpi yang terlalu jauh kedepan, yang
justru dapat mematikan hidup yang sekarang dijalani. Para pendamba utopia dan
pemuja distopia mungkin akan bereaksi membaca ini. Tapi kita hidup untuk hari
ini, bukan kemarin, dan bukan besok, tapi hari ini. Bagaimana hari ini kita
dapat bertahan, bagaimana hari ini kita bisa bekerja, berkarya dan survive.
Kalau bisa dilakukan hari ini, kenapa harus menunggu tahun berganti?
Saya tidak sedang mencoba menghakimi siapapun yang mendamba
pergantian tahun sebagai awal baru untuk segalanya. Bagus, tapi tidak terlalu
bagus untuk terus menggantungkan harapan hanya pada old & new. Harapan adalah amunisi untuk tetap dapat bertahan
hidup, dan harus terus ada dibenak tiap-tiap kita, setiap saat, setiap hari.
Bukan hanya di perpindahan antara tanggal 31 Desember ke 1 Januari jam 00:00. Bagaimana
mungkin kita bisa fight di keseharian jika kita tidak pernah load amunisi? Atau
bagaimana mungkin kita menunggu kiriman amunisi yang datangnya tahun depan,
sementara kita berhadapan dengan hidup yang demikian liar? Tidak pernah
terlintas keinginan saya untuk memudarkan harapan, i’ll be dead by now then.
Saya teringat pada satu lirik favorit saya, “kami akan
bangun kembali godam dari reruntuhan dan berangkal harapan”. Jika saya boleh
menafsir sedikit penggalan tersebut; meski kita terpuruk, hancur, semua hal
yang kita susun tidak pernah sesuai, harapan harus terus ada. Menjaga jemari
tetap mengepal memang tidak pernah mudah.
So, point nya adalah nyala harapan harus tetap dijaga tiap
hari, no matter what year it is, tidak peduli apakah tahun berganti dan waktu
terlewat. Live your life to the fullest.
Rise,
Panjitengkorak
No comments:
Post a Comment